Pageviews!

read this:

mohon selalu cantumkan nama penulis, link atau nama blog setiap kali anda ingin menyalin atau men-copy paste.

Wednesday, October 23, 2013

Fakta serta Tanda Orang yang Memiliki Gangguan Melukai diri sendiri, Mencegah berbuat Melukai Diri Sendiri dan Berhenti Menyakiti Diri Sendiri! (Self-Injury)

SELF ABUSE / SELF HARM / SELF INJURY


STOP SELF ABUSE! HENTIKAN LUKAI DIRI SENDIRI!
Pelaku SELF-HARM
Self abuse berarti melukai diri sendiri, caranya macam macam.. dari mencubit, mencakar dengan kuku, menyayat dengan benda tajam, memukul tubuh, menjedotkan kepala, menonjok, mogok makan, dan kegiatan yang menyakiti diri lainnya.
Self abuse atau self harm atau yang bisa juga disebut self injury adalah cara mengatasi permasalahan dengan cara yang salah, biasanya masalahnya pasti bukan sepele, melainkan masalah yang membuat 'seseorang' depresi. Cara itu biasanya dilakukan karna buat melampiaskan emosi yang tidak bisa diungkapin lewat kata kata, buat pengalihan dari kenyataan yang tidak enak atau buat melepaskan emosi yang menyakitkan. Memang setelah kita melakukannya akan terasa lega tetapi hanya sementara, terkadang kita terbawa emosi dan mengulangi self harm lagi. Terkadang mereka yang melakukan Self harm tidak mempunyai cara lain buat lampiasin emosi mereka. Karena menurut mereka hanya cara itu yang dapat bisa membuat mereka lega dari serangan amarah, kebencian, dendam, kesedihan, rasa bersalah, dan rasa negative lainnya. Padahal ada cara lain yang jauh lebih baik, dan bisa mengatasi masalah mereka.
Rasa lega yang diperoleh setelah melukai diri tidak akan bertahan lama. Sebuah luka yang harusnya memakai jahitan hanya dibaluti perban atau malah plester. Mesti darahnya berhenti tapi luka didalamnya masih terbuka akan menjadi infeksi.
Ada beberapa fakta tentang Self harm
  • Mereka yang melakukan biasanya untuk mencari perhatian, karna mungkin mereka kurang perhatian dari keluarga, teman, guru, bahkan tetangga, dan lainnya.
  • Biasanya pelaku kerap melukai dirinya didaerah yang tertutup, contoh: paha; lengan; perut; leher; dll.
  • Biasanya pelaku mendapat sakit jiwa karna stress maupun depresi karna tekanan hidup, dan masalahnya masing masing.
  • Biasanya pelaku jika dibiarkan terus akan bunuh diri, karna biasanya pelaku melakukan ini karna tidak kuat hidup atau ingin mati.
  • Ilustrasi pelaku Self-Harm
  • Sebagian dari pelaku tidak ingin mati. Tetapi, jika dibiarkan dalam waktu yang cukup lama kemungkinan pelaku ingin bunuh diri memang besar, jadi sebelum terlambat lebih baik cari pertolongan.



Tanda - tanda dan gejala Self Abuse:
- Menyayat / mencakar kulit
- Membakar diri
- Memukul / mencubit / menonjok / menjedotkan / menjambak / membenturkan / menubrukan
- Meracuni diri sendiri / menelan benda benda berbahaya
- Sengaja menancapkan benda tajam kedalam kulit ( hingga sobek )
- Tidak mau bersosialisasi ( makanya dia ngelakuin ini )
- Sengaja membiarkan luka tidak sembuh
- Menyetir mobil dengan ceroboh / tidak berhati - hati

Kalian wajib curiga dan waspada kalau melihat tanda - tanda berikut:
-  Luka atau bekas sayatan benda tajam atau terbakar / pukulan, dll di tubuh seseorang ( biasanya paha, betis, lengan, punggug, leher, dan daerah sembunyi lainnya )
- Terdapat bercak / noda darah dibaju / kasur / lantai kamar / handuk / tissue seseorang
- Ditemukan benda tajam, beling, atau apapun yang tajam di antara benda bennda milik seseorang
- Sering melakukan sesuatu dengan ceroboh, tidak hati hati, dan mengakibatkan kecelakaan ringan maupun yang berat.
- Secara tiba - tiba memakai pakaian yang sangat tertutup walau keadaan sedang panas / hangat sekalipun ( biasanya untuk menutupi luka bekas )
- Lebih sering menghabiskan waktunya sendiri biasanya dikamar, dikamar mandi, dan tempat tempat tersembunyi lainnya.
- Mengasingkan diri dan mudah tersinggung.

Bagaimana self harm itu bisa membantu?
- Mengekspresikan emosi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata - kata
- Men-transfer rasa sakit dan tertekan dari dalam
- Membantu agar tetap memegang kendali
- Mengalihkan perhatian dari emosi berlebihan dan dari kenyataan yang pahit
- Sebagai ungkapan rasa bersalah dan menghukum diri sendiri
- Membuat merasa hidup, setidaknya masih bisa merasakan sesuatu.

Bagaimana menghentikan tindakan melukai diri sendiri? Menurut saya sih ada 2 hal yang utama, yaitu, niat dari diri sendiri dan juga mau terbuka untuk membicarakan apa yang kita rasakan kepada orang yang terpercaya (bisa menjaga rahasia) bisa sahabat, teman, orangtua, pacar, kerabat, guru, maupun guru BK (bimbingan konseling), dan psikolog, yang pasti sudah kamu percaya. Karna, kebanyakan orang yang melukai diri sendiri butuh orang yang BENAR BENAR BISA MENGERTI DAN MEMAHAMI.
Sebaiknya pilih orang dewasa yang bisa bersikap objektif. Orang dewasa yang cukup dekat, misal guru, atau psikolog. Kalau bicara sama orangtua pasti susah, karena mereka pasti bakal marah-marah, ya, kan?

Bisa juga curhat sama sahabat, asalkan mereka bisa memahami dan bisa membantu ngurangin rasa tertekan dan kesepian itu.

Setelah nemuin orang yang bisa diajak bicara, maka bicarakan semua yang ada dalam hati dan pikiran. Keluarin semua unek-unek, keluhan, dan apapun yang bikin emosi.

Bicara jujur dan apa adanya, bukannya dari awal sudah percaya sama orang itu? Jadi harus total.

Setelah itu ditelaah lagi, apa sih penyebab perilaku self abuse itu?

Apa karena masalah keluarga? Atau karena di bully di sekolah, atau permasalahan lainnya, misal kesepian, merasa bersalah atau berdosa, dll.

Kemudian dicari solusinya, enaknya buat salurin emosi itu ngapain, ya?

Pahami dulu emosi yang muncul dan sikap yang akan menyalurkan emosi itu. Misalkan, emosi itu memicu untuk menyayat kulit, maka sebagai gantinya lebih baik lakuin hal-hal berikut ini:

  •  Menyayat diri untuk mengungkapkan emosi yang menyakitkan;

- Melukis, menggambar atau hanya mencoret-coret di kertas besar dengan tinta atau cat merah.

- Ungkapin perasaan di buku harian (Diary).

- Tulis segala perasaan negatif di sebuah kertas lalu robek-robek.

- Buat sebuah puisi atau lirik lagu sesuai perasaan yang dirasain.

- Dengerin lagu yang sesuai dengan perasaan saat itu.

  •  Melukai untuk menenangkan diri;

- Mandi dengan air hangat.

- Memeluk atau berinteraksi dengan hewan peliharaa

- Bungkus diri dalam selimut hangat.

- Memijat tengkuk/leher, tangan dan kaki.

- Dengerin musik tenang dan lembut.


  •  Menyayat diri karena merasa sendirian dan mati rasa;

- Telepon teman. Kalau tidak punya teman, setidaknya berkomunikasi dengan orang sekelas atau guru terutama BK

- Mandi pakai air dingin.

- Tahan sebongkah es batu di lekukan lengan atau di belakang lutut.

- Kunyah sesuatu dengan rasa yang kuat, misal cabe, permen mint, dll.

- Online ke jejaring sosial dan chatting.

  •  Melukai untuk melepaskan kemarahan;

- Berolahraga dengan kekuatan penuh, misal lari, lompat tali, atau memukul samsak.

- Pukul bantal, atau kasur atau  berteriak di bantal.

- Remas bola karet atau lilin (play-doh, ex).

- Robek sesuatu, misal, kertas, atau majalah.

- Bikin suara bising, entah mainin alat musik seheboh-hebohnya, mukul-mukul panci atau apapun yang bikin berisik.

Kurang lebih cara-cara itu bisa mengurangi keinginan buat menyayat kulit. Kalau misal masih tidak mempan juga, ya harus bertemu dengan psikolog dan menjalani terapi. 
Saya memposting ini, bukan berarti soktau. Tetapi, saya juga PERNAH merasakannya dan melakukannya. /SKIP/

Terimakasih untuk teman yang sudah menyemangati, menghibur, dan menemaniku.
 saya mengambil sumber dari: http://mejiemagic.wordpress.com/2013/04/16/stop-self-abuse/#more-2200


1 comment: