Pageviews!

read this:

mohon selalu cantumkan nama penulis, link atau nama blog setiap kali anda ingin menyalin atau men-copy paste.

Wednesday, October 23, 2013

Contoh dari Conversation of Greeting, Introducing, and Leave Taking (contoh percakapan atau dialog menyapa, berkenalan, dan penutup)



Saya membuat ini ketika saya mendapat tugas dari guru saya untuk membuat dialog percakapan menyapa, berkenalan, dan penutup dengan bahasa inggris pada kelas 7. 
Langsung saja :)

Conversation of greeting, introducing, and leave taking between Hana and Risma in the class.

Hana: “A sunny day, isn’t it?”

Risma: “Yeah, really!”

Hana: “How’re you, today?”

Risma: “I’m fine, thanks, and you?”

Hana: “Not too bad! Thanks”

Risma: “By the way, can you allow me to introduce myself?”

Hana: “Sure, why not? Haha”

Risma: “Okay! My name is Risma Millenia Cantika, you can call me ‘Risma’, what’s your name?”

Hana: “It’s my pleasure to have acquaintance with you! My name is Hana Salvia”

Risma: “thanks, me too! Wow! You have a beautiful name, Hana!”

Hana: “Really? Haha thanks Risma!”

Risma: “Yes, your welcome. By the way, how old are you?”

Hana: “I’m 12 years old”

Risma: “Me too! Where do you live, Hana?

Hana: “I live in Cilegon with my family, and you?

Risma: “Same with me! I live in Cilegon with my family, too!”

Hana: “Oh, what’s your favorite food?"

Risma: “My favorite food is pasta, how about you?”

Hana: “I don’t have favorite food, in my opinion, all the food tastes good! What’s your favorite color?”

Risma: “Oh, my favorite colour is red, and you?”

Hana: “My favorite colour is green, where do you study, Risma?

Risma: “I study at JHS 1 Cilegon, how about you?”

Hana: “I study at JHS 1 Cilegon, too!”

Risma: “That’s nice! We're study in the same school. Sorry, I’ve to go now! See you next time, Hana!”

Hana: “It’s been nice to talking to you! Yes, of course. See you!”

Risma: “Okay, take care! Bye”

Fakta serta Tanda Orang yang Memiliki Gangguan Melukai diri sendiri, Mencegah berbuat Melukai Diri Sendiri dan Berhenti Menyakiti Diri Sendiri! (Self-Injury)

SELF ABUSE / SELF HARM / SELF INJURY


STOP SELF ABUSE! HENTIKAN LUKAI DIRI SENDIRI!
Pelaku SELF-HARM
Self abuse berarti melukai diri sendiri, caranya macam macam.. dari mencubit, mencakar dengan kuku, menyayat dengan benda tajam, memukul tubuh, menjedotkan kepala, menonjok, mogok makan, dan kegiatan yang menyakiti diri lainnya.
Self abuse atau self harm atau yang bisa juga disebut self injury adalah cara mengatasi permasalahan dengan cara yang salah, biasanya masalahnya pasti bukan sepele, melainkan masalah yang membuat 'seseorang' depresi. Cara itu biasanya dilakukan karna buat melampiaskan emosi yang tidak bisa diungkapin lewat kata kata, buat pengalihan dari kenyataan yang tidak enak atau buat melepaskan emosi yang menyakitkan. Memang setelah kita melakukannya akan terasa lega tetapi hanya sementara, terkadang kita terbawa emosi dan mengulangi self harm lagi. Terkadang mereka yang melakukan Self harm tidak mempunyai cara lain buat lampiasin emosi mereka. Karena menurut mereka hanya cara itu yang dapat bisa membuat mereka lega dari serangan amarah, kebencian, dendam, kesedihan, rasa bersalah, dan rasa negative lainnya. Padahal ada cara lain yang jauh lebih baik, dan bisa mengatasi masalah mereka.
Rasa lega yang diperoleh setelah melukai diri tidak akan bertahan lama. Sebuah luka yang harusnya memakai jahitan hanya dibaluti perban atau malah plester. Mesti darahnya berhenti tapi luka didalamnya masih terbuka akan menjadi infeksi.
Ada beberapa fakta tentang Self harm
  • Mereka yang melakukan biasanya untuk mencari perhatian, karna mungkin mereka kurang perhatian dari keluarga, teman, guru, bahkan tetangga, dan lainnya.
  • Biasanya pelaku kerap melukai dirinya didaerah yang tertutup, contoh: paha; lengan; perut; leher; dll.
  • Biasanya pelaku mendapat sakit jiwa karna stress maupun depresi karna tekanan hidup, dan masalahnya masing masing.
  • Biasanya pelaku jika dibiarkan terus akan bunuh diri, karna biasanya pelaku melakukan ini karna tidak kuat hidup atau ingin mati.
  • Ilustrasi pelaku Self-Harm
  • Sebagian dari pelaku tidak ingin mati. Tetapi, jika dibiarkan dalam waktu yang cukup lama kemungkinan pelaku ingin bunuh diri memang besar, jadi sebelum terlambat lebih baik cari pertolongan.



Tanda - tanda dan gejala Self Abuse:
- Menyayat / mencakar kulit
- Membakar diri
- Memukul / mencubit / menonjok / menjedotkan / menjambak / membenturkan / menubrukan
- Meracuni diri sendiri / menelan benda benda berbahaya
- Sengaja menancapkan benda tajam kedalam kulit ( hingga sobek )
- Tidak mau bersosialisasi ( makanya dia ngelakuin ini )
- Sengaja membiarkan luka tidak sembuh
- Menyetir mobil dengan ceroboh / tidak berhati - hati

Kalian wajib curiga dan waspada kalau melihat tanda - tanda berikut:
-  Luka atau bekas sayatan benda tajam atau terbakar / pukulan, dll di tubuh seseorang ( biasanya paha, betis, lengan, punggug, leher, dan daerah sembunyi lainnya )
- Terdapat bercak / noda darah dibaju / kasur / lantai kamar / handuk / tissue seseorang
- Ditemukan benda tajam, beling, atau apapun yang tajam di antara benda bennda milik seseorang
- Sering melakukan sesuatu dengan ceroboh, tidak hati hati, dan mengakibatkan kecelakaan ringan maupun yang berat.
- Secara tiba - tiba memakai pakaian yang sangat tertutup walau keadaan sedang panas / hangat sekalipun ( biasanya untuk menutupi luka bekas )
- Lebih sering menghabiskan waktunya sendiri biasanya dikamar, dikamar mandi, dan tempat tempat tersembunyi lainnya.
- Mengasingkan diri dan mudah tersinggung.

Bagaimana self harm itu bisa membantu?
- Mengekspresikan emosi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata - kata
- Men-transfer rasa sakit dan tertekan dari dalam
- Membantu agar tetap memegang kendali
- Mengalihkan perhatian dari emosi berlebihan dan dari kenyataan yang pahit
- Sebagai ungkapan rasa bersalah dan menghukum diri sendiri
- Membuat merasa hidup, setidaknya masih bisa merasakan sesuatu.

Bagaimana menghentikan tindakan melukai diri sendiri? Menurut saya sih ada 2 hal yang utama, yaitu, niat dari diri sendiri dan juga mau terbuka untuk membicarakan apa yang kita rasakan kepada orang yang terpercaya (bisa menjaga rahasia) bisa sahabat, teman, orangtua, pacar, kerabat, guru, maupun guru BK (bimbingan konseling), dan psikolog, yang pasti sudah kamu percaya. Karna, kebanyakan orang yang melukai diri sendiri butuh orang yang BENAR BENAR BISA MENGERTI DAN MEMAHAMI.
Sebaiknya pilih orang dewasa yang bisa bersikap objektif. Orang dewasa yang cukup dekat, misal guru, atau psikolog. Kalau bicara sama orangtua pasti susah, karena mereka pasti bakal marah-marah, ya, kan?

Bisa juga curhat sama sahabat, asalkan mereka bisa memahami dan bisa membantu ngurangin rasa tertekan dan kesepian itu.

Setelah nemuin orang yang bisa diajak bicara, maka bicarakan semua yang ada dalam hati dan pikiran. Keluarin semua unek-unek, keluhan, dan apapun yang bikin emosi.

Bicara jujur dan apa adanya, bukannya dari awal sudah percaya sama orang itu? Jadi harus total.

Setelah itu ditelaah lagi, apa sih penyebab perilaku self abuse itu?

Apa karena masalah keluarga? Atau karena di bully di sekolah, atau permasalahan lainnya, misal kesepian, merasa bersalah atau berdosa, dll.

Kemudian dicari solusinya, enaknya buat salurin emosi itu ngapain, ya?

Pahami dulu emosi yang muncul dan sikap yang akan menyalurkan emosi itu. Misalkan, emosi itu memicu untuk menyayat kulit, maka sebagai gantinya lebih baik lakuin hal-hal berikut ini:

  •  Menyayat diri untuk mengungkapkan emosi yang menyakitkan;

- Melukis, menggambar atau hanya mencoret-coret di kertas besar dengan tinta atau cat merah.

- Ungkapin perasaan di buku harian (Diary).

- Tulis segala perasaan negatif di sebuah kertas lalu robek-robek.

- Buat sebuah puisi atau lirik lagu sesuai perasaan yang dirasain.

- Dengerin lagu yang sesuai dengan perasaan saat itu.

  •  Melukai untuk menenangkan diri;

- Mandi dengan air hangat.

- Memeluk atau berinteraksi dengan hewan peliharaa

- Bungkus diri dalam selimut hangat.

- Memijat tengkuk/leher, tangan dan kaki.

- Dengerin musik tenang dan lembut.


  •  Menyayat diri karena merasa sendirian dan mati rasa;

- Telepon teman. Kalau tidak punya teman, setidaknya berkomunikasi dengan orang sekelas atau guru terutama BK

- Mandi pakai air dingin.

- Tahan sebongkah es batu di lekukan lengan atau di belakang lutut.

- Kunyah sesuatu dengan rasa yang kuat, misal cabe, permen mint, dll.

- Online ke jejaring sosial dan chatting.

  •  Melukai untuk melepaskan kemarahan;

- Berolahraga dengan kekuatan penuh, misal lari, lompat tali, atau memukul samsak.

- Pukul bantal, atau kasur atau  berteriak di bantal.

- Remas bola karet atau lilin (play-doh, ex).

- Robek sesuatu, misal, kertas, atau majalah.

- Bikin suara bising, entah mainin alat musik seheboh-hebohnya, mukul-mukul panci atau apapun yang bikin berisik.

Kurang lebih cara-cara itu bisa mengurangi keinginan buat menyayat kulit. Kalau misal masih tidak mempan juga, ya harus bertemu dengan psikolog dan menjalani terapi. 
Saya memposting ini, bukan berarti soktau. Tetapi, saya juga PERNAH merasakannya dan melakukannya. /SKIP/

Terimakasih untuk teman yang sudah menyemangati, menghibur, dan menemaniku.
 saya mengambil sumber dari: http://mejiemagic.wordpress.com/2013/04/16/stop-self-abuse/#more-2200


Contoh Teks Hasil Observasi (THO) Pohon Jati kelas 7



ini adalah contoh teks hasil observasi buatan saya, saya membuat ini untuk tugas yang diberikan guru saya. Saya jelaskan dahulu, struktur teks hasil observasi dibagi menjadi 3, yaitu:

  • Definisi Umum.
  • Deskripsi Bagian.
  • Deskripsi Manfaat.

langsung saja :3

TEKS HASIL OBSERVASI POHON JATI
Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Nama ini berasal dari kata thekku(തേക്ക്) dalam bahasa Malayalam, bahasa di negara bagian Kerala di India selatan. Nama ilmiah jati adalah Tectona grandis L.f.Jatiadalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau. Daun jati yang lebar ketika gugur dan jatuh ke tanah membutuhkan waktu yang lama untuk melapuk sehingga menghalangi tumbuhan lain untuk tumbuh dan berkembang. Daun – daun jati yang gugur juga mudah terbakar. Jati sering tumbuh di hutan homogen, yakni hutan yang tumbuhannya hanya satu jenis. Pohon ini dikenal awet, indah, kokoh, tahan api dan tahan serangan rayap serta cuaca.Pohon jati (Tectona grandis sp.) dapat tumbuh meraksasa selama ratusan tahun dengan ketinggian 40-45 meter dan diameter 1,8-2,4 meter. Namun, pohon jati rata-rata mencapai ketinggian 9-11 meter, dengan diameter 0,9-1,5 meter. Pohon jati yang dianggap baik adalah pohon yang bergaris lingkar besar, berbatang lurus, dan sedikit cabangnya. Kayu jati terbaik biasanya berasal dari pohon yang berumur lebih daripada 80 tahun.Pohon jati memiliki bagian – bagian, yaitu:    
1.1  Daun; 1.2 Batang / Kayu;1.3 Ranting; 1.4 Akar
Daun pada pohon jati memiliki manfaat untuk berfotosintesis, menghasilkan oksigen dan menghirup karbon dioksida, obat penawar rasa sakit dan juga obat tradisional pelangsing tubuh, kayu jati sejak lama dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kapal laut, termasuk kapal-kapal VOC yang melayari samudera di abad ke-17. Juga dalam konstruksi berat seperti jembatan dan bantalan rel. Di dalam rumah, selain dimanfaatkan sebagai bahan baku furniture kayu jati digunakan pula dalam struktur bangunan. Rumah-rumah tradisional Jawa, seperti rumah joglo Jawa Tengah, menggunakan kayu jati di hampir semua bagiannya: tiang-tiang, rangka atap, hingga ke dinding-dinding berukir. Dalam industri kayu sekarang, jati diolah menjadi venir (veneer) untuk melapisi wajah kayu lapis mahal; serta dijadikan keping-keping parket (parquet) penutup lantai. Selain itu juga diekspor ke mancanegara dalam bentuk furniture luar-rumah. Ranting-ranting jati yang tak lagi dapat dimanfaatkan untuk mebel, dimanfaatkan sebagai kayu bakar kelas satu. Kayu jati menghasilkan panas yang tinggi, sehingga dulu digunakan sebagai bahan bakar lokomotif uap. Sedangkan akar pada jati untuk menyerap air dari dalam tanah, dan juga digunakan sebagai pewarna.